Sunday 9 December 2012

Bolong dan kosong

Belakangan saya terbayang-bayang salah satu adegan di film Dark Shadow. Satu-satunya adegan yang paling bagus menurut saya : ketika si penyihir jahat merogoh dadanya dan menawarkan jantungnya ke Barnabas.

Saya belum nonton keseluruhan film itu. Saya cuma baca sinopsisnya dari wikipedia. Jujur, saya masih trauma sama Alice in wonderland. Tim burton ini entah kenapa jadi jelek begini jalan cerita filmnya. Dan cuma adegan ini yang ngebikin saya terngiang-ngiang sampai sekarang.

Si penyihir jahat bisa merogoh dadanya dan mengeluarkan jantungnya sendiri. Analogi bagus. Sama seperti Davy Jones yang meletakkan jantungnya di tempat tersembunyi.

Organ tubuh yang paling utama itu otak. Karena dia menggerakkan sistem tubuh manusia. Bahkan memori dan segala tetek bengek soal perasaan dan emosi, semua otak yang pegang kendali. Tapi herannya, kenapa segala perasaan terasa di dada? Bahkan di beberapa kasus moderat, terasa langsung di jantung. Kenapa?

Saya bukan orang yang kuat. Seringkali tanpa sadar saya menebah dada pelan-pelan ketika emosi mendidih ke level moderat. Seringkali bulu kuduk saya berdiri karena jantung tiba-tiba berdegup tidak wajar saat takut. Seringkali menarik napas dalam-dalam karena mendadak paru-paru terasa sesak diburu jantung yang berdegup tidak wajar saat merasakan hal yang kurang menyenangkan. Semua terasa di dada. Bukan di kepala

Mungkin ini salah satu kebaikan Tuhan. Dibagi-baginya tugas yang sama rata untuk semua organ. Mungkin kalau otak pun merasakan emosi. Dia bisa meledak.

Saya ingat salah satu paragraf favorit saya dalam buku karangan Seno :

"Kita sering dengan mudah memahami masalah di dalam kepala, namun siapa yang bisa dengan begitu mudah meraba gerak-gerik perasaan di dalam dada? Terlalu sering, begitu sering, aku berkata kepada diriku sendiri, "Kenapa perasaan harus terasa di dada, kenapa tidak terasa di dengkul saja?""

Davy jones dan si penyihir jahat adalah salah dua mahluk beruntung yang bisa melepaskan jantungnya keluar. Menyimpannya di tempat tersembunyi supaya tidak ada sembarang orang yang bisa melukai. Mereka berdua bisa mengosongkan dadanya, membuat rasa tidak lagi terasa. Bolong dan kosong.

-sekian-

[eh, kamu yang di pojok. Ngatain saya lebay & kebanyakan drama ya? Ini kan cuma bahas analogi. Nggak usah ribut!]

No comments:

Post a Comment